Selasa, 09 Juli 2013

Pandangan terhadap MAPALA

Apakah kami mahasiswa yang menikmati kampus ? kuliah 7 tahun tak tamat-tamat

Pandangan tak mengenakkan yang membuat semua orang takut jika harus menjadi bagian dari MAPALA. Satu hal yang sering orang lakukan : generalisasi.

Tidak semua anggota mapala seperti itu. Masalah tersebut muncul di pribadi masing-masing, tergantung orientasi hidupmu sendiri. Ada yang berpikir, organisasi adalah segalanya. Berkegiatan merupakan sesuatu yang penting daripada kuliah itu sendiri. Bagi mereka, Kuliah itu tak pernah menjamin masa depan. tapi, berkegiatan memberikan tentang simulasi dunia kerja.

Ini hanya lah sebuah kontroversi, tergantung pemikiran masing-masing. Tak ada kebenaran ciptaan manusia yang absolut, hanya akan menimbulkan distorsi pada kasus-kasus tertentu.

Tetapi satu hal, kebanyakan masalah lama tamat kuliah muncul karena masalah pribadi masing-masing, bukan masalah organisasi. Terkadang muncul karena kemalasan mengerjakan tugas akhir, karena tak semua orang menyenangi kegiatan menulis. Terkadang disebabkan masalah lain yang tak bisa dijelaskan.

Kuliah atau berkegiatan ? Nilai atau skill ? ini merupakan sebuah kontroversi, benar atau salahnya tergantung pribadi masing-masing.

satu hal, bisa kuliah dan berkegiatan dengan baik, itu bagus; punya nilai bagus dan skill yang mumpuni itu baik. Tetapi, kalau kamu tak mampu mencapainya, cukup salah satu.

Rabu, 03 Juli 2013

Tentang Anak MAPALA

Berhadapan dengan Kematian

Alam tak mengenal kasta sosial. Tak mengenal rupa wajah cantikmu serta tampanmu. Dia bisa ramah seramah merpati, tapi bisa kejam seperti gagak yang mengkoyak tubuhmu yang tak berdaya.

Ini bukanlah sesuatu yang berlebihan. Dalam kehidupan sehari-hari, ditengah-tengah kota, maupun ramahnya desa, kekejaman itu sebenarnya ada.  Kehidupan itu tak pernah ramah. Hari ini kamu bisa katakan semua orang ramah kepadamu. Besok, mereka bisa saja menikammu dari depan atau belakang. Belati bisa saja menancap di jantungmu atau hanya memberimu luka kecil yang akan membekas seumur hidupmu.

Berkegiatan di alam bebas akan selalu dihadapkan dengan kematian dan tidak ramahnya kehidupan, kematian terasa dekat. Suatu saat, pohon-pohon yang kamu lewati bisa saja roboh dan menghantam tubuh lemah-mu. Suatu saat, pemandangan indah di puncak gunung yang kamu nikmati bisa saja berubah menjadi kabut tebal yang menggelapkan jalan pulangmu.

Tetapi, kematian bukan harus selalu menjadi sesuatu yang ditakuti. Kematian itu akan datang kapan pun dan dimana pun kamu berada. Dalam diam dan tak bergerak pun kematian bisa menjemputmu dan membawamu kembali pada Zat yang telah menciptakanmu.

Mengenal kematian dan tidak ramahnya kehidupan akan memaksamu untuk berbuat lebih.melakukan sesuatu yang banyak orang tak mampu atau tak mau melakukannya. Seperti halnya berusaha menjaga alam. Walaupun tak banyak yang bisa diperbuat, minimal bisa melakukan lebih dari kebanyakan orang lakukan.

Merasakan kematian juga mengajarkan untuk tidak takut kepada siapa pun dan apa pun, kecuali kebohongan dan kemunafikan. Kematian juga mengajarkan untuk berani menghadapi siapa pun. Meskipun sebenarnya,kamu tak bisa membohongi hormon mu sendiri. Meskipun peluh mengucur seperti batu-batu yang keluar dari pori-pori kulitmu, mengenal kematian mengajarkanmu untuk berani memperjuangkan apa yang kamu anggap benar. Mungkin hari ini kamu gagal tapi hari esok, kamu akan datang dan membawa perubahan dibenak banyak orang. Kematian mengajarkanmu untuk berbuat segera dan mempertahankan kebenaran yang kamu punya.

Senin, 01 Juli 2013

Anak MAPALA

Tentang Kesederhanaan

Siapa yang mau tidur hanya beralaskan selembar matras tipis ? merasakan dingin begitu kuat yang seakan-akan dapat melumpuhkan tulangmu. Bukankah lebih menyenangkan tidur di kasur empuk ? merasakan hangatnya selimut tebal meskipun di luar hujan badai. 

Belajar hidup di alam bebas, mengajarkan tentang menikmati kesederhanaan. Di alam, kamu tak ada arti apa pun. Untuk itu, kamu harus sederhana agar bisa nikmat dalam dekapannya.

Di kehidupan sehari-hari, kesederhanaan mengajarkan untuk tidak menuntut. Nikmati apa yang kamu punya, dan senangi apa yang orang lain punya. Tidak harus membenci orang lain dan kehidupan sendiri karena tidak mampu menggapai apa yang orang lain bisa gapai. 

Bergaya seperti super star papan atas, dan memamerkan semua yang kamu punya. Tidak harus begitu. Di alam bebas semua itu tidak ada gunanya.

Harimau saja, tak ada baju maupun perhiasan yang berlimpah. Satu-satunya perhiasan yang dia punya hanyalah taring runcing yang tak pernah di gosok-karena tak punya sikat gigi. Hanya itu, itu juga yang membuat terpandang dan ditakuti semua orang.


Masniya
Sri Hariyati
Rya
Marta
Linda
Diana
Ila
Fadlila
Desi
Kinana
Dety